
Kali ini Wikimu mengajak anda semua untuk menghadiri acara kuliner di Masakan Jawa bersuasana “Bupati, Tumenggung, Wedana ”– dan cita rasa lumayan pedas, hangat diperut, dan yang penting mengusir masuk angin.
Memasuki warung ini suasana “njawani”– kental sekali. Bangunan dibuat pendopo dan joglo lalu ada sepotong gamelan, wayang kulit, ukiran-ukiran wayang, sepeda onthel, rebab. Yang unik mereka juga memamerkan koleksi kecap dengan botolnya dari seluruh propinsi.
Sebuah kolam renang mini akan menggoda anak-anak untuk menceburkan diri, mulai dari tangan, lalu kaki. Jadi kalau anda bawa anak-anak harap berhati-hati dengan membawa baju serep. Siapa tahu mereka tergoda memasukkan tangannya, menggerakkan kakinya tahu-tahu sudah basah kuyup. Namanya anak-anak.
Sambil menunggu pesanan, biasanya tersedia kerupuk dan segelas kecil beras kencur penghangat suasana dan „free of charge“
Daftar sajian: Rempelo Ati, Ayam Gadon, Ayam Rambut Setan, oseng genjer, oseng koyor pete, Teri Buto Ijo, Ayam Stress, Oseng Pare, Oseng Putren.
Tentu minumannya pun memiliki nama yang unik.
Di mana lagi kalau bukan di Rumah Makan Mbah Jingkrak yang terletak di kawasan Setia Budi Tengah no 11 – Kuningan.
Sebagai ancar-ancar, adalah Jalan Rasuna Said, lalu disana ada monumen 66, ada Four Season Hotel.
Wah, pasti mbah nya sering jingkrak2 ya...xixixi...
BalasHapusYoi pastinya bro....ha ha ha....gue aja mau jingkrak2...xixixi...
BalasHapushabis makan jungkrak-jingkrak
BalasHapus